Nama : Khofidoturrofi’ah
NIM : 2222110340
Kelas : 7A
BAB
1
Setelah peneliti membaca buku mengenai analisi kesalahan berbahasa
yang ditulis oleh beberapa ahli, diantaranya Markhamah, dkk. dengan judul
bukunya ‘Analisis Kesalahan dan Kesantunan Berbahasa’, kemudian buku ke dua
yang peneliti baca ditulis oleh Nanik Setyawati, M.Hum. dengan judul buku
‘Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia: teori dan praktik’, kemuadian buku
yang ketiga ditulis oleh Dr. Mansoer Pateda dengan bukunya yang berjudul
‘Analisis Kesalah’, dan yang terakhirbuku keempat ditulis oleh Prof. Dr. Henry
Guntur Tarigan dan Dr. Djago Tarigan dengan buku yang berjudul ‘Pengajaran
Analisis Kesalahan Berbahasa’.
Buku pertama karya
markhamah, dkk. Pada bab 1 penulis menuliskan pendahuluan, diamana pendahuluan
tersebut menjelaskan mengenai hal-hal yang mendasari penelitian dan penulisan
buku tersebut serta memaparkan maksud ditulisnya buku tersebut, penulis juga
memaparkan mengenai sistematika buku tersebut pada bab 1.
Sedangkan buku
yang kedua yang berjudul ‘Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia: teori dan
praktik’ pada bab 1 penulis menulis pendahuluan, dimana dalam pendahuluan
tersebut penulis memaparkan mengenai: (1) ragam bahasa, (2) bahasa Indonesia
sebagai ragam ilmu, dan (3) berbahasa yang baik dan benar. Pada bab ini penulis
juga menuliskan bagian-bagian dari poin yang sudah peneliti sebutkan di atas,
pada poin ketiga penulis tidak hanya memberikan uraian penjelasan mengenai Berbahasa
yang Baik dan Benar saja tetapi penulis juga memberikan contohnya agar
pembaca tidak hanya mengerti tetapi juga memahami uraian penjelasan dari buku
yang ditulis oleh penulis.
Kemudian buku
ketiga yang berjudul ‘Analisis Kesalahan’ pada bab 1 penulis juga menuliskan
pendaghuluan, sama seperti penulis-penulis lainnya. Bagian pendahuluan ini
memaparkan penjelasan mengenai: (1) analisis kesalahan sebagai bagian
linguistik, (2) analisis kontrastif dan analisis kesalahan, dan (3) analisis
kesalahan. Poin-poin tersebut juga mempunyai jenis-jenisnya lagi. Pada bagian
ini penulis tidak hanya menuliskan tulisan yang ditulisnya sendiri, pada
beberapa bagian penulis juga mengutip tulisan pakar lain seperti, (Corder.
dalam Lott, 1983:257. Pateda, 1989:33) menyebut tiga kategori dasar keslahan,
yakni:
(1)
Kesalahan presistematik, ‘presystematic
errors’, yakni kesalahan yang muncul ketika si terdidik mencoba mengatasi
persoalan penggunaan bahasa.
(2)
Kesalahan sistematis ‘systematic
errors’ yakni kesalahan yang muncul apabila si terdidik telah memiliki
kompetensi bahasa tertentu atau bahasa sasaran ‘target language’.
(3)
Kesalahan pascasistematis ‘post-systematic
errors’, yakni kesalahan yang dibuat si terdidik ketika ia memeraktekan
bahasa.
Pada bab ini juga penulis tidak hanya menulis uraian saja, tetapi
juga mebuat diagram lingkaran mengenai hubungan linguistic terapan dan analisis
kesalahan, selain itu penulis juga menulis empat skema dalam uraian
enjelasannya, agar pembaca mudah memahimi urain penjelas tersebut. Skema
pertama mengenai model prediksi sederhana, kedua metode analisis, skema ketiga
model penjelasan sederhana, dan skema terakhir mengenaimodel prediksi
eksplanatoris.
Buku keempat yang
peneiliti baca berjudul ‘Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa’ yang ditulis
oleh Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan dan Dr. Djago Tarigan. Penulis ini berbeda
dengan penulis lainnya. Jika ketiga penulis lainnya menulis dalam bukunya pada
bab pertama mereka selalu mencantumkan pendahuluan, sedangkan penulis buku ini
pada setiap awal bab selalu menulis maksud dan tujuan penulisan buku tersebut,
kemudian juga mencantumkan pengantar.
Bab satu dalam
‘Pengajaran Analisis Berbahasa penulis menuliskan tinjauan umum, seperti maksud
dan tujuan dan pengantar. Penulis juga menguraikan penjelasan mengenai: (1)
pemerolehan bahasa, (2) kedwibahasaan, (3) interferensi, dan (4) rangkuman.
Penulis juga tidak menulis berdasarkan pemikirannya saja, tetapi ia juga
mengutip beberapa tulisan ahli lainnya. Pada bagian pemerolehan bahasa penulis
membuat diagram lingkaran mengenai Perbedaan Pemerolehan Bahasa dan
Pemelajaran Bahasa, penulis juga
membuat diagram pada bagian kedwibahasaan. Diagram tersebut menjelaskan tentang
Berbagai Macam Faktor Pendukung/Pengembang Bagi Pendidikan Kedwibahasaan
dan juga diagram mengenai Berbagai Macam Kedwibahasaan. Selain diagram
penulis juga menuliskan contoh mengenai interferensi sehingga pembaca mudah
memahami dan mendapatkan gambaran dari uraian penjelasan mengenai materi
tersebut.
BAB II
Bab dua yang peneliti baca dari buku
Markhamah, dkk. Yang berjudul ‘Analisis Kesalahan dan Kesantunan Berbahasa’.
Pada bab dua ini berjudul ‘kalimat efektif’ bab ini penulis membahas tentang
ciri-ciri kalimat efektif, yakni cirri gramatikal, dan cirri sintaksis. Pada
bagian ini penulis juga membahas mengenai cirri gramatikal efektif, pada bagian
ini penulis juga memberikan contoh kalimat yang disajikan untuk para pembaca.
Selain itu, penulis juga memaparkan
uraian penjelasan mengenai cirri diktis kalimat efektif, selain uraian
penjelasan penulis juga memberikan contoh kalimat. Agar menguatkan uraiannya
ini penulis juga menuliskan kutipan yang di tulis oleh penulis lain. Menurut
Soedjito (dalam Markhamah, 2009:15) kalimat yang efektif adalah kalimat yang memenuhi
pedoman pemilihan kata yang tepat. Pedoman pemilihan kata yang tepat meliputi: (1)
pemakaian kata tutur, (2) pemekaian kata-kata bersinonim, (3) pemakaian kata
yang bernilai rasa, (4) pemaiakan kata-kata / istilah asing, (5) pemaiakan
kata-kata kongkret dan abstrak, (6) pemaiakan kata umum dan khusus, (7)
pemaiakan kata ideomatik, dan (8) pemaiakan kata-kata yang lugas.
Pada bab ini juga dinyatakan
cirri-ciri diktis penalaran dan keserasian. Selain itu, pada bab ini penulis
juga menyajikan contoh-contoh kalimat yang tidak efektif dan perbaikannya.
Tidak hanya uraian penjelasan dan juga contoh kalimat yang penulis tulis, pada
bagian ini penulis juga memberikan latihan-latihan yang disajikan untuk para
pembaca, agar pembaca tidak hanya memeahami uraian materi yang dijelaskan oleh
penulis, tetapi juga mampu menjawab latihan-latihan yang berkaitan dengan
materi tersebut.
Buku kedua yang ditulis oleh Nanik
Setyawati, M.Hum. berjudul ‘Analisis Kesalahan Berbahasa’ dimana pada bab ini
penulis menjelaskan tentang: (1) pengertian kesalahan berbahasa, (2) penyebab
kesalahan berbahasa, (3) pengertian analisis kesalahan berbahasa, (4) mengapa
analisis kesalahan berbahasa dilakukan?, (5) klasifikasi kesalahan berbahasa,
(6) kaitan mata kuliah analisis kesalahan berbahasa dengan mata kuliah lain,
dan (7) sikap positif bahasa Indonesia.
Pada bagian ini penulis hanya memberikan uraian penjelasan saja,
penulis juga menulis beberapa kutipan dari tulisan penulis lain seperti, Ellis
(dalam Tarigan & Tarigan, 1988) yang menyatakan bahwa terdapat lima langkah
kerja analisis bahasa. Kemudian penulis juga mengutip mengenai, analisis
kesalahan berbahasa dalam bahasa Indonesia yang dapat diklasifikasikan menjadi
lima bagian, yang ditulis oleh Tarigan (1996/ 1997 : 48-49).
Sedangkan buku ketiga yang ditulis
oleh Dr. Mansoer Pateda berjudul ‘Jenis Kesalahan’ pada bagian ini penulis
tidak hanya memberikan penjelasan mengenai pendapatnya saja, penulis juga
menuliskan jenis-jenis kesalah berbahasa, yaitu: (1) kesalahan acuan, (2)
kesalahan register, (3) kesalahan social, (4) kesalahan tekstual, (5) kesalahan
penerimaan, (6) kesalahan pengungkapan, (7) kesalahan perorangan, (8) kesalahan
kelompok, (9) kesalahan menganalogi, (10) kesalahan transfer, (11) kesalahan
guru, (12)kesalahan local, dan (13) kesalahan global.
Buku terakhir yang ditulis oleh
Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan dan Dr. Djago Tarigan. Pada bab dua penulis
menguraikan penjelasan mengenai Analisis
Kontrastif, seperti pada bab sebelum, maksud dan tujuan merupakan cirri khas
penulis dalam buku tersebut. Pada setiap bab, di bagian awal penulis selalu
memberikan penjelasan mengenaimaksud dan tujuan penulisan tersubut. Penulis
juga menguraikan Pengantar untuk memulaipembahasan tersebut.
Pada bab dua ini penulis juga membahas
mengenai: (1) batasan dan pengertian analisis kontrastif, (2) hipotesis
analisis kontrastif, (3) tuntutan pedagogis analisis kontrastif, (4) aspek
linguistic dan psikologis anakon, (5) metodologi analisis kontrastif, (6)
cakupan telaah analisis kontrastif, (7) kritik terhadap analisis kontrastif,
(8) implikasi pedagogis analisis kontrastif, (9) anakon sebagai pemrekisi
kesalahan, dan (10) rangkuman.
Pada setiap bab penulis selalu
memberikan rangkuman mengenai materi yang dibahasnya. Pada bab dua ini juga
penulis banyak sekali memberikan uraian penjelasan serta memberikan diagram
lingkaran, agar pembaca atau peneliti bisa dengan mudah memahami uraian
penjelasan yang disampaikannya. Tidak hanya penjelasan yang rinci dan diagram
saja, penulis juga mengambil bebrapa kutipan dari ahli lain, selain itu penulis
juga memberikan contoh agar lebih menguatkan dan menyakinkan para pembaca
mengenai uraian penjelasannya. Sehingga para pembaca bisa dengan mudah memahami
materi yang ditulis oleh penulis.
BAB III
Pada penelitian kali ini,peneliti
akan membahas secara langsung mengenai tulisan yang ditulis oleh beberapa
penulis yang sudah disebutkan di atas. Peneliti akan membahas secara
keseluruhan mengenai keempat buku yang berhubungan dengan Anlisis Kesalah
Berbahasa. Dari beberapa penulis seperti, Markhamah, dkk dengan bukunya yang
berjudul Analisis Kesalahan dan Kesantunan Berbahasa, kemudian Nanik
Setyawati, M.Hum. dengan bukunya yang berjudul Analisis Kesalahan Berbahasa
Indonesia: Teori dan Praktik. Dr. Mansoer Pateda dengan bukunya yang
berjudul Analisis Kesalahan. Dan yang terakhir Prof. Dr. Henry Guntur
Tarigan dan Dr. Djago Tarigan dengan bukunya yang berjudul Pengajaran Analisis
Kesalahan Berbahasa.
Setiap penulis mempunyai cara
tersendiri dalam menyampaikan ataupun memberikan uraian penjelasan mengenai
materi yang dibahasnya. Markhamah, dkk dalam bukunya lebih banyak mencantumkan
kutipan ahli lain dalam penjelasannya. Untuk penjelasan tersendiripenulis tidak
terlalu banyak memberikan uraian pemjelasan, dan setiap penjelasan materi
penulis juga mmeberikan contoh yang cukup banyak dan mudah dimengerti, sehingga
pembaca tidak menemukan kesulitan untuk pemehaman dari materiyang diuraikannya.
Sedangkan Nanik Setyawati, M.Hum.
menyampaikanmateri dengan uraian penjelasan yang cukup mendetail. Penulis juga
memberikan contoh-contoh kalimat ataupun kata baku dan juga tidak baku. Sesuai
dengan materi yang ia bahas. Bukunya pun merupakan buku yangpaling banyak
pembahasannya, karena penulis menuliskan uraian penjelas sampai pada bab
delapan, pada bukunya pembaca tidak menemukan kesulitan untuk pemahaman uraian
penjelasannya. Karena penulis juga memberikan uraian penjelasan dengan bahasa
yang lugas, serta contoh-contoh yang mudah dipahami.
Dr. Mansoer Pateda untuk pemahannya
penulis menyampaikan materi dengan pemahasan terakhir terdapat pada bab tujuh,
dalam bunkunya penulis memberikan uraian penjelasan dan juga mengutip beberapa
kutipan ahli lain. Dalam bukunya yang berjudul Analisis Kesalahan
penulis lebih banyak mencantumkan skema untuk memudahkan pembaca dalam memahami
maksiud dan penyampaian uraian penjelasan mengenai materi tersebut. Sedangkan untuk
contoh,penulis memberikan bebarapa contoh yang memang materi tersebut butuhkan.
Sedangkan buku terakhir yang peneliti anlisis, ditulis
oleh Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan dan Dr. Djago Tarigan dengan bukunya yang
berjudul Pengajaran Analisis
Kesalahan Berbahasa buku ini merupakan bukunya yang paling sedikit babnya
dan pembahasannya, karena pembahasan terkhir hanya samapi pada bab lima saja.
Tetapi untuk uraian penjelasannya penulis menggunakan bahasa yang ringan
sehingga pembaca tidak menemukan kesulitan untuk memahami penjelasannya.
Penulis juga membuat bebrapa diagram dan juga contoh untuk
memudahkan para pembaca dalam memahami penjelasan dari materi yang
diuraikannya. Penulis juga mencantumkan beberapa kutipan hasil dari tulisan
lain. Kelebihan buku ini yaitu, penulis memberikan rangkuman dibagian akhir
bab, sehingga pembaca yang ingin mengetahui isi pokok bacaanya bisa langsung
menemukannya. Hal ini sangat membantu dan memudahkan para pembaca dalam
memahami dan menemukan ide pokok bacaan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar