BAB
1
Setelah peneliti membaca buku mengenai analisi kesalahan berbahasa
yang ditulis oleh beberapa ahli, diantaranya Markhamah, dkk. dengan judul
bukunya ‘Analisis Kesalahan dan Kesantunan Berbahasa’, kemudian buku ke dua
yang peneliti baca ditulis oleh Nanik Setyawati, M.Hum. dengan judul buku
‘Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia: teori dan praktik’, kemuadian buku
yang ketiga ditulis oleh Dr. Mansoer Pateda dengan bukunya yang berjudul
‘Analisis Kesalah’, dan yang terakhirbuku keempat ditulis oleh Prof. Dr. Henry
Guntur Tarigan dan Dr. Djago Tarigan dengan buku yang berjudul ‘Pengajaran
Analisis Kesalahan Berbahasa’.
Buku pertama karya
markhamah, dkk. Pada bab 1 penulis menuliskan pendahuluan, diamana pendahuluan
tersebut menjelaskan mengenai hal-hal yang mendasari penelitian dan penulisan
buku tersebut serta memaparkan maksud ditulisnya buku tersebut, penulis juga
memaparkan mengenai sistematika buku tersebut pada bab 1.
Sedangkan buku
yang kedua yang berjudul ‘Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia: teori dan
praktik’ pada bab 1 penulis menulis pendahuluan, dimana dalam pendahuluan
tersebut penulis memaparkan mengenai: (1) ragam bahasa, (2) bahasa Indonesia
sebagai ragam ilmu, dan (3) berbahasa yang baik dan benar. Pada bab ini penulis
juga menuliskan bagian-bagian dari poin yang sudah peneliti sebutkan di atas,
pada poin ketiga penulis tidak hanya memberikan uraian penjelasan mengenai Berbahasa
yang Baik dan Benar saja tetapi penulis juga memberikan contohnya agar
pembaca tidak hanya mengerti tetapi juga memahami uraian penjelasan dari buku
yang ditulis oleh penulis.
Kemudian buku
ketiga yang berjudul ‘Analisis Kesalahan’ pada bab 1 penulis juga menuliskan
pendaghuluan, sama seperti penulis-penulis lainnya. Bagian pendahuluan ini
memaparkan penjelasan mengenai: (1) analisis kesalahan sebagai bagian
linguistik, (2) analisis kontrastif dan analisis kesalahan, dan (3) analisis
kesalahan. Poin-poin tersebut juga mempunyai jenis-jenisnya lagi. Pada bagian
ini penulis tidak hanya menuliskan tulisan yang ditulisnya sendiri, pada
beberapa bagian penulis juga mengutip tulisan pakar lain seperti, (Corder.
dalam Lott, 1983:257. Pateda, 1989:33) menyebut tiga kategori dasar keslahan,
yakni:
(1)
Kesalahan
presistematik, ‘presystematic errors’, yakni kesalahan yang muncul
ketika si terdidik mencoba mengatasi persoalan penggunaan bahasa.
(2)
Kesalahan
sistematis ‘systematic errors’ yakni kesalahan yang muncul apabila si
terdidik telah memiliki kompetensi bahasa tertentu atau bahasa sasaran ‘target
language’.
(3)
Kesalahan
pascasistematis ‘post-systematic errors’, yakni kesalahan yang dibuat si
terdidik ketika ia memeraktekan bahasa.
Pada bab ini juga penulis tidak hanya menulis uraian saja, tetapi
juga mebuat diagram lingkaran mengenai hubungan linguistic terapan dan analisis
kesalahan, selain itu penulis juga menulis empat skema dalam uraian
enjelasannya, agar pembaca mudah memahimi urain penjelas tersebut. Skema
pertama mengenai model prediksi sederhana, kedua metode analisis, skema ketiga
model penjelasan sederhana, dan skema terakhir mengenaimodel prediksi
eksplanatoris.
Buku keempat yang
peneiliti baca berjudul ‘Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa’ yang ditulis
oleh Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan dan Dr. Djago Tarigan. Penulis ini berbeda
dengan penulis lainnya. Jika ketiga penulis lainnya menulis dalam bukunya pada
bab pertama mereka selalu mencantumkan pendahuluan, sedangkan penulis buku ini
pada setiap awal bab selalu menulis maksud dan tujuan penulisan buku tersebut,
kemudian juga mencantumkan pengantar.
Bab satu dalam
‘Pengajaran Analisis Berbahasa penulis menuliskan tinjauan umum, seperti maksud
dan tujuan dan pengantar. Penulis juga menguraikan penjelasan mengenai: (1)
pemerolehan bahasa, (2) kedwibahasaan, (3) interferensi, dan (4) rangkuman.
Penulis juga tidak menulis berdasarkan pemikirannya saja, tetapi ia juga
mengutip beberapa tulisan ahli lainnya. Pada bagian pemerolehan bahasa penulis
membuat diagram lingkaran mengenai Perbedaan Pemerolehan Bahasa dan
Pemelajaran Bahasa, penulis juga
membuat diagram pada bagian kedwibahasaan. Diagram tersebut menjelaskan tentang
Berbagai Macam Faktor Pendukung/Pengembang Bagi Pendidikan Kedwibahasaan
dan juga diagram mengenai Berbagai Macam Kedwibahasaan. Selain diagram
penulis juga menuliskan contoh mengenai interferensi sehingga pembaca mudah
memahami dan mendapatkan gambaran dari uraian penjelasan mengenai materi
tersebut.
BAB II
Bab dua yang
peneliti baca dari buku Markhamah, dkk. Yang berjudul ‘Analisis Kesalahan dan
Kesantunan Berbahasa’. Pada bab dua ini berjudul ‘kalimat efektif’ bab ini
penulis membahas tentang ciri-ciri kalimat efektif, yakni cirri gramatikal, dan
cirri sintaksis. Pada bagian ini penulis juga membahas mengenai cirri
gramatikal efektif, pada bagian ini penulis juga memberikan contoh kalimat yang
disajikan untuk para pembaca.
Selain itu,
penulis juga memaparkan uraian penjelasan mengenai cirri diktis kalimat
efektif, selain uraian penjelasan penulis juga memberikan contoh kalimat. Agar
menguatkan uraiannya ini penulis juga menuliskan kutipan yang di tulis oleh
penulis lain. Menurut Soedjito (dalam Markhamah, 2009:15) kalimat yang efektif
adalah kalimat yang memenuhi pedoman pemilihan kata yang tepat. Pedoman
pemilihan kata yang tepat meliputi: (1) pemakaian kata tutur, (2) pemekaian
kata-kata bersinonim, (3) pemakaian kata yang bernilai rasa, (4) pemaiakan
kata-kata / istilah asing, (5) pemaiakan kata-kata kongkret dan abstrak, (6)
pemaiakan kata umum dan khusus, (7) pemaiakan kata ideomatik, dan (8) pemaiakan
kata-kata yang lugas.
Pada bab ini juga
dinyatakan cirri-ciri diktis penalaran dan keserasian. Selain itu, pada bab ini
penulis juga menyajikan contoh-contoh kalimat yang tidak efektif dan
perbaikannya. Tidak hanya uraian penjelasan dan juga contoh kalimat yang
penulis tulis, pada bagian ini penulis juga memberikan latihan-latihan yang
disajikan untuk para pembaca, agar pembaca tidak hanya memeahami uraian materi
yang dijelaskan oleh penulis, tetapi juga mampu menjawab latihan-latihan yang
berkaitan dengan materi tersebut.
Buku kedua yang
ditulis oleh Nanik Setyawati, M.Hum. berjudul ‘Analisis Kesalahan Berbahasa’
dimana pada bab ini penulis menjelaskan tentang: (1) pengertian kesalahan
berbahasa, (2) penyebab kesalahan berbahasa, (3) pengertian analisis kesalahan
berbahasa, (4) mengapa analisis kesalahan berbahasa dilakukan?, (5) klasifikasi
kesalahan berbahasa, (6) kaitan mata kuliah analisis kesalahan berbahasa dengan
mata kuliah lain, dan (7) sikap positif
bahasa Indonesia.
Pada bagian ini
penulis hanya memberikan uraian
penjelasan saja, penulis juga menulis beberapa kutipan dari tulisan penulis
lain seperti, Ellis (dalam Tarigan & Tarigan, 1988) yang menyatakan bahwa
terdapat lima langkah kerja analisis bahasa. Kemudian penulis juga mengutip
mengenai, analisis kesalahan berbahasa dalam bahasa Indonesia yang dapat
diklasifikasikan menjadi lima bagian, yang ditulis oleh Tarigan (1996/ 1997 :
48-49).
Sedangkan buku
ketiga yang ditulis oleh Dr. Mansoer Pateda berjudul ‘Jenis Kesalahan’ pada
bagian ini penulis tidak hanya memberikan penjelasan mengenai pendapatnya saja,
penulis juga menuliskan jenis-jenis kesalah berbahasa, yaitu: (1) kesalahan
acuan, (2) kesalahan register, (3) kesalahan social, (4) kesalahan tekstual,
(5) kesalahan penerimaan, (6) kesalahan pengungkapan, (7) kesalahan perorangan,
(8) kesalahan kelompok, (9) kesalahan menganalogi, (10) kesalahan transfer,
(11) kesalahan guru, (12)kesalahan local, dan (13) kesalahan global.
Buku terakhir yang
ditulis oleh Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan dan Dr. Djago Tarigan. Pada bab dua
penulis menguraikan penjelasan mengenai
Analisis Kontrastif, seperti pada bab sebelum, maksud dan tujuan
merupakan cirri khas penulis dalam buku tersebut. Pada setiap bab, di bagian
awal penulis selalu memberikan penjelasan mengenaimaksud dan tujuan penulisan
tersubut. Penulis juga menguraikan Pengantar untuk memulaipembahasan tersebut.
Pada bab dua ini
penulis juga membahas mengenai: (1) batasan dan pengertian analisis kontrastif,
(2) hipotesis analisis kontrastif, (3) tuntutan pedagogis analisis kontrastif,
(4) aspek linguistic dan psikologis anakon, (5) metodologi analisis kontrastif,
(6) cakupan telaah analisis kontrastif, (7) kritik terhadap analisis
kontrastif, (8) implikasi pedagogis analisis kontrastif, (9) anakon sebagai
pemrekisi kesalahan, dan (10) rangkuman.
Pada setiap bab
penulis selalu memberikan rangkuman mengenai materi yang dibahasnya. Pada bab
dua ini juga penulis banyak sekali memberikan uraian penjelasan serta
memberikan diagram lingkaran, agar pembaca atau peneliti bisa dengan mudah
memahami uraian penjelasan yang disampaikannya. Tidak hanya penjelasan yang
rinci dan diagram saja, penulis juga mengambil bebrapa kutipan dari ahli lain,
selain itu penulis juga memberikan contoh agar lebih menguatkan dan menyakinkan
para pembaca mengenai uraian penjelasannya. Sehingga para pembaca bisa dengan
mudah memahami materi yang ditulis oleh penulis.
BAB III
Pada penelitian
kali ini,peneliti akan membahas secara langsung mengenai tulisan yang ditulis
oleh beberapa penulis yang sudah disebutkan di atas. Peneliti akan membahas
secara keseluruhan mengenai keempat buku yang berhubungan dengan Anlisis
Kesalah Berbahasa. Dari beberapa penulis seperti, Markhamah, dkk dengan bukunya
yang berjudul Analisis Kesalahan dan Kesantunan Berbahasa, kemudian
Nanik Setyawati, M.Hum. dengan bukunya yang berjudul Analisis Kesalahan
Berbahasa Indonesia: Teori dan Praktik. Dr. Mansoer Pateda dengan bukunya
yang berjudul Analisis Kesalahan. Dan yang terakhir Prof. Dr. Henry
Guntur Tarigan dan Dr. Djago Tarigan dengan bukunya yang berjudul Pengajaran Analisis
Kesalahan Berbahasa.
Setiap penulis
mempunyai cara tersendiri dalam menyampaikan ataupun memberikan uraian
penjelasan mengenai materi yang dibahasnya. Markhamah, dkk dalam bukunya lebih
banyak mencantumkan kutipan ahli lain dalam penjelasannya. Untuk penjelasan tersendiripenulis tidak
terlalu banyak memberikan uraian pemjelasan, dan setiap penjelasan materi
penulis juga mmeberikan contoh yang cukup banyak dan mudah dimengerti, sehingga
pembaca tidak menemukan kesulitan untuk pemehaman dari materiyang diuraikannya.
Sedangkan Nanik
Setyawati, M.Hum. menyampaikan materi dengan uraian penjelasan yang cukup
mendetail. Penulis juga memberikan contoh-contoh kalimat ataupun kata baku dan
juga tidak baku. Sesuai dengan materi yang ia bahas. Bukunya pun merupakan buku
yangpaling banyak pembahasannya, karena penulis menuliskan uraian penjelas
sampai pada bab delapan, pada bukunya pembaca tidak menemukan kesulitan untuk
pemahaman uraian penjelasannya. Karena penulis juga memberikan uraian
penjelasan dengan bahasa yang lugas, serta contoh-contoh yang mudah dipahami.
Dr. Mansoer Pateda
untuk pemahannya penulis menyampaikan materi dengan pemahasan terakhir terdapat
pada bab tujuh, dalam bunkunya penulis memberikan uraian penjelasan dan juga
mengutip beberapa kutipan ahli lain. Dalam bukunya yang berjudul Analisis
Kesalahan penulis lebih banyak mencantumkan skema untuk memudahkan pembaca
dalam memahami maksiud dan penyampaian uraian penjelasan mengenai materi
tersebut. Sedangkan untuk contoh,penulis memberikan bebarapa contoh yang memang
materi tersebut butuhkan.
Sedangkan buku terakhir yang peneliti anlisis, ditulis
oleh Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan dan Dr. Djago Tarigan dengan bukunya yang
berjudul Pengajaran Analisis
Kesalahan Berbahasa buku ini merupakan bukunya yang paling sedikit babnya
dan pembahasannya, karena pembahasan terkhir hanya samapi pada bab lima saja.
Tetapi untuk uraian penjelasannya penulis menggunakan bahasa yang ringan
sehingga pembaca tidak menemukan kesulitan untuk memahami penjelasannya.
Penulis juga membuat beberapa diagram dan juga contoh untuk
memudahkan para pembaca dalam memahami penjelasan dari materi yang
diuraikannya. Penulis juga mencantumkan beberapa kutipan hasil dari tulisan
lain. Kelebihan buku ini yaitu, penulis memberikan rangkuman dibagian akhir
bab, sehingga pembaca yang ingin mengetahui isi pokok bacaanya bisa langsung
menemukannya. Hal ini sangat membantu dan memudahkan para pembaca dalam
memahami dan menemukan ide pokok bacaan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar