Sabtu, 26 Desember 2015

PEMBAHASAN BAB II ANAKES SITI MEGA AGUSTIANI 7A

Nama   : Siti Mega Agustiani
NIM    : 2222120159
Kelas   : 7A Pendidikan Bahasa Indonesia
MK      : Analisis Kesalahan Bahasa Indonesia

PEMBAHASAN BAB II
            Buku Pateda (1989) pada bab ii membahas mengenai jenis-jenis kesalahan berbahasa. Buku Tarigan dan Tarigan (1995) pada bab ii membahas mengenai analisis kontrastif. Buku Markhamah (2009) pada bab ii membahas mengenai kalimat efektif. Buku Setyawati (2010) pada bab ii membahas mengenai analisis kesalahan berbahasa.
            Berdasarkan garis besar pembahasan yang dituliskan masing-masing bab ii pada buku-buku tersebut dapat ditemukan persamaan dan perbedaannya. Namun, dari hasil bacaan tidak ditemukan persamaan. Masing-masing buku membahas materi yang berbeda. Akan tetapi, ada pembahasan di antara buku-buku tersebut yang memiliki keterkaitan.
            Pada buku Pateda (1989) membahas mengenai jenis-jenis kesalahan berbahasa. Diantaranya, kesalahan acuan, kesalahan register, kesalahan sosial, kesalahan tekstual, kesalahan penerimaan, kesalahan pengungkapan, kesalahan perorangan, kesalahan kelompok, kesalahan menganalogi, kesalahan transfer, kesalahan guru, kesalahan lokal, dan kesalahan global. Kemudian, pada buku Tarigan dan Tarigan (1995) membahas lebih dalam mengenai analisis kontrastif. Pembahasan mengenai analisis kontrastif pada buku tersebut memiliki persamaan dengan pembahasan buku Pateda (1989) di bab i. Pembahasan analisis kontrastif sudah lebih awal dijelaskan oleh Pateda (1989) pada bab i nya.
            Selanjutnya, pada buku Markhamah (2009) membahas mengenai kalimat efektif yang menjelaskan ciri gramatikal kalimat efektif, ciri diktis kalimat efektif, penalaran, dan keserasian pada kalimat efektif. Sedangkan pada buku Setyawati (2010) membahas mengenai analisis kesalahan berbahasa yang menjelaskan pengertian dan penyebab kesalahan berbahasa, pengertian dan mengapa analisis kesalahan berbahasa dilakukan, klasifikasi kesalahan berbahasa, kaitan mata kuliah analisis kesalahan berbahasa dengan mata kuliah lain, dan sikap positif terhadap bahasa Indonesia.
            Ada keterkaitan yang dibahas antara buku Tarigan dan Tarigan (1995) dengan buku Setyawati (2009). Keduanya sama-sama membahas mengenai analisis kesalahan berbahasa, namun pada buku Tarigan dan Tarigan (1995) yang dibahas lebih kepada analisis kontrastif. Analisis kontrastif adalah kegiatan memperbandingakan struktur B1 dan B2 untuk mengindentifikasi perbedaan kedua bahasa itu. Sedangkan analisis kesalahan berbahasa adalah suatu prosedur kerja yang biasa digunakan oleh peneliti atau guru bahasa, yang meliputi: kegiatan mengumpulkan, mengidentifikasi, menjelaskan, mengklasifikasi, dan mengevaluasi kesalahan berbahasa. Pengertian kesalahan berbahasa itu sendiri adalah penggunaan bahasa baik secara lisan maupun tertulis yang menyimpang dari faktor-faktor penentu berkomunikasi atau menyimpang dari norma kemasyarakatan dan menyimpang dari kaidah tata bahasa Indonesia.
            Analisis kontrastif lebih menekankan pada hubungannya dengan pengajaran bahasa kedua yang dilakukan oleh terdidik saat proses belajar berlangsung. Pembahasan mengenai analisis kontrastif juga memiliki keterkaitan dengan pembahasan kalimat efektif yang dibahas pada buku Markhamah (2009). Buku tersebut menjelaskan ciri gramatikal kalimat efektif, ciri diktis kalimat efektif, penalaran, dan keserasian pada kalimat efektif. Di mana salah satu aspek yang dianalisis oleh analisis kontrastif yaitu penggunaan kalimat. Kemudian, pembahasan mengenai jenis-jenis kesalahan berbahasa yang dibahas pada buku Pateda (1989) juga memiliki keterkaitan dengan pembahasan analisis kontrastif pada buku Tarigan dan Tarigan (1995) dan dengan pembahasan analisis kesalahan berbahasa pada buku Setyawati (2010) karena jenis-jenis kesalahan tersebut merupakan bagian dari apa yang juga dianalisis pada analisis kesalahan berbahasa dan analisis kesalahan berbahasa kontrastif.  

            Berdasarkan pemaparan tersebut dapat dilihat bahwa pembahasan yang dijelaskan pada masing-masing bab ii buku tersebut tidak begitu menonjolkan persamaan, namun lebih memiliki keterkaitan antara pembahasan yang satu dengan yang lainnya.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar